Lantas apakah engkau tertarik membuat penghargaan yang berkebalikan soal penggunaan bahasa? Mungkin jenamanya Wajah Bopeng Bahasa Pejabat Publik.
Makna Nominasi, Nominator, dan Nomine
Terkait bahasa Indonesia, mari kita jernihkan dulu makna nominasi, nominator, dan nomine sebelum engkau berpikir akan merancang penghargaan unik bin aneh di Indonesia. Soalnya penggunaan kata-kata itu sering rancu berdasarkan makna sebenarnya.Â
Nomine tergolong kata benda (nomina) bermakna pengusulan atau pengangkatan sebagai calon; pencalonan. Nominator juga kata benda yang bermakna orang yang mencalonkan (mengunggulkan). Kata 'nominator' ini yang kerap digunakan secara keliru. Terakhir, nomine yang bermakna orang yang dicalonkan (diunggulkan).
Terkait konteks OCCRP yang menempatkan Bashar Al Assad sebagai juara tokoh terkorup, tentu karena sebelumnya Bashar al Assad dinominasikan oleh nominator untuk menjadi nomine. Setelah itu, ia bukan lagi nomine, melainkan pemenangnya.
Berikut ini contoh kalimat yang benar:
Bashar Al Assad terdaftar dalam nominasi OCCRP.
Bashar Al Assad menjadi nomine pejabat terkorup versi OCCRP.
Nominator OCCRP bersepakat menempatkan Bashar Al Assad sebagai tokoh terkorup nomor wahid.
Konteks kerancuan makna nominasi, nominator, dan nomine itu sering dibahas dahulu pada teks tentang ajang penghargaan Festival Film Indonesia. Namun, kerancuan masih sering juga terjadi karena kesalahan berbahasa turun temurun.
Demikian pula setiap tahun di Kompasiana ada gelaran nominasi dengan berbagai kategori penghargaan. Sayangnya, daku belum pernah menjadi nomine, apalagi nominator. Mungkin bakal masuk jika ada nominasi kategori Kompasianer Ilang-Ilang Timbul. Hahaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H