Memang siapa bilang menulis buku itu gampang? Gampang dari Hong Kong?
Buku yang benar-benar buku loh, ya. Bukan buku halu yang dibuatkan oleh ChatGPT atau buku yang ditulis tanpa berpikir dan berproses.Â
Faktanya, rapor penulisan buku saya tahun ini merah, alias tidak ada satu pun buku yang saya terbitkan. Konteksnya bukan sekadar selesai menulis naskah, melainkan betul-betul terbit dalam bentuk buku dan ber-ISBN pula.
Dari penelusuran ISBN, saya hanya mampu menyunting dua buku kumpulan cerita pendek anak yang diterbitkan oleh CV Penprin, yaitu
- Mencari Si Napoleon dan Cerita-Cerita Lainnya; dan
- Rambut Nenek Bau Gosong dan Cerita-Cerita Lainnya.
Plus tambahannya lima buku suntingan juga, yaitu
- Taktis dan Praktis Memahami Sengketa Pajak: Berikut Studi Kasus Sengketa Pajak di Indonesia;
- Sebuah Azam Merawat Alam : Sehimpunan Intisari Pembelajaran sebagai Fasilitator Wilayah Selatan TFCA Sumatera;
- Kai Food: Membangun Bisnis dari Nol;
- Aplikasi Teknik Kultur In Vitro; dan
- 300+ Tip Jitu Solusi Berbisnis: Sepilihan Tanya-Jawab Inspiratif Bersama KAI Food.
Mungkin karena banyak mengawal buku klien, eh tidak banyak juga sih segitu, saya luput menuntaskan buku sendiri. Di penghujung Desember 2024, saya baru saja menyelesaikan naskah revisi untuk Penerbit BRIN bertajuk Menyusun Glosarium, Bibliografi, dan Indeks: Seri Kedua dari Buku "Kurang Pintar" dan satu naskah buku bergambar anak bertajuk Petualangan Putri Batik: Wasiat Ibu yang baru sampai 80% ilustrasi.
Selain itu, ada beberapa naskah yang sedang berjalan:
- Galang dan Rumah Gadang (novel anak);
- Cerita-Cerita dari Tanah Deli (novel anak);
- Menyunting dengan Markah: Seri Kesatu Buku 'Kurang Pintar'Â (revisi untuk Penerbit BRIN);
- Kamus Penulisan & Penerbitan; dan
- Matasunting: Panduan Penyuntingan Naskah Media Massa dan Media Baru; dan
- Aku yang Manusia Langka itu: Catatan Hidup dari Sunting-Menyunting (1991--2024).
Wah, banyak betul PR saya sebagai penulis. Itulah repotnya berkarier sebagai penulis buku sehingga banyak stok gagasan yang menumpuk dan harus dieksekusi. Salah satu jalan solusi adalah berkolaborasi. Ada mau berkolaborasi dengan saya?
Begitulah menulis buku, sebuah hidup untuk lebih hidup. Tidak tertarikkah engkau menulis sebuku saja dalam setahun? Banyak orang yang tertarik. Buktinya pelatihan menulis buku dan berikut layanan menulis buku masih marak tahun ini, bahkan tahun-tahun mendatang.Â
Menulis buku itu sebuah prestise tidaklah dimungkiri. Namun, ada saja alangannya.
Alangan itu Nyata
Memang benar adanya bahwa alangan menulis buku itu selalu nyata. Buku itu tulisan yang memerlukan napas panjang, teratur, dan berasal dari rongga paru-paru paling dalam. Menulis buku itu serius meskipun engkau menulis buku yang tidak serius. Alangan paling nyata saat ini adalah distraksi. Distraksi paling nyata saat ini adalah interaksi engkau dengan media sosial.