Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tentang Rekto-Verso pada Buku

18 September 2019   23:13 Diperbarui: 19 Mei 2022   18:24 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Recto-verso, pernah mendengar kata ini? Mungkin saja Anda langsung mengaitkannya dengan sebuah judul novel karya Dewi Dee. Tentu tidak salah, tetapi recto-verso sebenarnya sangat terkait dengan halaman buku atau majalah.

Recto dan verso itu ibarat dua sejoli yang tak dapat dipisahkan. Di mana ada recto, pasti di situ ada verso, terutama di dalam sebuah buku. Sebuah buku selalu dimulai dengan halaman recto dan berakhir pada halaman verso.

Kata recto telah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi 'rekto'. Demikian pula pasangannya verso diserap tetap menjadi 'verso'.

Bagi mereka yang akrab dengan desain buku atau majalah, rekto dan verso adalah istilah yang kerap digunakan. Jika sebuah buku/majalah dalam posisi terbuka, tampaklah dua bagian yang disebut rekto-verso.

Rekto untuk menyebut bagian sebelah kanan halaman buku/majalah atau bernomor ganjil. Adapun verso untuk menyebut bagian sebelah kiri halaman buku/majalah atau bernomor genap.

Dalam penataletakan halaman, rekto dan verso menentukan penempatan halaman tertentu sebagai konvensi, terutama pada buku. Namun, pada kenyataannya banyak yang melanggar ketentuan ini karena ketidaktahuan.

Artikel ini akan membawa Anda mengenali penempatan bagian-bagian buku berdasarkan posisi rekto dan verso.

Halaman Bagian Awal Buku

Halaman bagian awal buku, seperti halaman judul, persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan prakata selalu dimulai pada bagian rekto (nomor ganjil). Nomor halaman bagian awal buku lazim menggunakan angka Romawi kecil. Di halaman bagian awal buku tidak boleh tercantum judul pelari/lelar (running title), baik di rekto maupun verso.

Halaman Keterangan Penerbitan

Halaman keterangan penerbitan (pada bagian awal buku) yang juga biasa disebut halaman hak cipta ditempatkan pada bagian verso (nomor genap) setelah halaman judul penuh (full title). Beberapa buku ada yang "menyalahi kodratnya" dengan menempatkan halaman keterangan penerbitan di rekto (nomor ganjil).

Judul Pelari

Running title atau judul pelari/lelar adalah judul yang selalu muncul pada tiap halaman isi buku. Judul yang muncul itu adalah judul buku dan judul bab. Judul buku secara aturan yang benar ditempatkan di verso, sedangkan judul bab ditempatkan di rekto. Posisinya tidak boleh ditukar karena mereka bukan putri yang harus tertukar.

Halaman Awal Bab

Halaman awal bab pada sebuah buku selalu dimulai pada posisi rekto (nomor ganjil). Jika halaman versonya kosong, awal bab baru tetap dimulai dari rekto. Pada kenyataannya dengan alasan untuk menghemat halaman agar tidak ada halaman kosong, ada saja buku yang awal babnya dimulai pada posisi verso. Satu hal yang harus diingat juga bahwa selain harus dimulai pada posisi rekto, halaman awal bab juga tidak boleh dibubuhi judul pelari.

Halaman Bagian Akhir Buku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun