Ah, gimana nggak "edan" jika ada ambisi membukukan 1001 judul buku bertajuk Cerita Nusantara? Gimana nggak "edan" kalau semua buku itu didigitalisasi dalam format eBook dan secara luas bisa diakses siapa pun dengan gawai canggihnya? Dan "edan"-nya lagi ada acara untuk  menghimpun semua ini secara gratis bertajuk "Menggagas 1001 Cerita Nusantara; Mengorbit Bersama Qbaca". Tambah "edan" lagi rangkaian acara di sembilan kota ini akan dimulai di kota edan, eh ... Medan sebagai kota tonggak sejarah perbukuan nasional. Ini memang bicara soal buku dan bicara soal konten kaya dari Nusantara kita. Lalu, dalam konteks zaman kini ketika konten digital menjadi bagian tidak terpisahkan dari masyarakat kita, Qbaca Telkom pun hadir untuk memberikan layanan bacaan digital yang bermutu, terutama juga agar mampu membangkitkan rasa cinta kepada tanah air. Dari Medan saja atau Sumatra Utara dapat terhimpun ratusan cerita Nusantara, seperti legenda Danau Toba, legenda Danau Lau Kawar, dongeng Putri Ular, dan banyak lagi. Bisa pula cerita tentang sejarah tokoh seperti Tjong A Fie atau munculnya nama sebuah kota seperti Tanjung Morawa. Meski di Medan, acara ini juga mengundang para penggiat literasi, seperti penerbit, komunitas literasi, kalangan kampus, pemerintah, perpustakaan/taman bacaan, dan para penulis konten cerita Nusantara dari daerah sekitar Medan dan DI Aceh. Lengkaplah upaya menghimpun karya ini dari Sabang sampai Medan dan sekitarnya. Rangkaian acara ini memang akan berlanjut ke kota-kota lain di seluruh Indonesia. Nah, Qbaca mulai menghimpun karya-karya ini lewat kick off Program 1001 Cerita Nusantara tanggal 18 Februari 2014 di Medan yang diisi dengan acara mini workshop menggagas dan menerbitkan buku bersama Bambang Trim dan Ardian Syam. Acaranya gratis ... tis ... tis ... malah dapat ilmu, sertifikat, makan siang, serta kesempatan menerbitkan karya dalam bentuk eBook. Ueedan tenan kan? Hehehe kok malah jadi nJawa, tapi di Medan sebagai kota multietnis, orang Jawa juga banyak pun suku-suku lain. Medan memang menjadi kota penting dalam perkembangan literasi bangsa ini. Bagaimana bisa mengikuti acara ini? Pastinya, acara sangat terbuka untuk para penerbit di Medan dan DI Aceh yang sudah menghasilkan buku. Acara juga terbuka untuk para penerbit mandiri (self-publisher) yang juga sudah menghasilkan buku. Acara juga terbuka untuk komunitas-komunitas literasi di Aceh atau Sumut yang ingin berkiprah lebih jauh menerbitkan buku berbasis konten Nusantara, acara juga terbuka untuk kalangan akademisi (guru/dosen), serta penggiat perpustakaan/taman bacaan masyarakat. Anda dapat menghubungi SMS 081312357585 atau email ke bambangtrim72@gmail.com jika berminat diundang untuk acara ini dengan memberikan catatan kompetensi atau kepentingan Anda untuk diundang dalam acara ini. Acara tidak dipungut bayaran dan terbatas hanya untuk 60 orang peserta. Sampai bersua di Medan  untuk "mengedankan" potensi kita dan negeri kita lewat 1001 Cerita Nusantara. ©2014 oleh Bambang Trim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H