Puisi Lepas: Saat Aku
saat aku nestapa menunggu mekar mawarnya
saat aku bertapa terlukai oleh belukar durinya
perihnya tetap kuyakini akan membawaku
bertemu dengan rona indah wajahmu
(saat aku, 2024)
Puisi lepas ini ditulis untuk menangkap makna hidup yang terlepas. Ditangkap dengan jaring puisi yang sangat sederhana sekali. Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Baca juga: Fibonacci Puisi: Saat Duduk Sendiri
Baca juga: Fibonacci Puisi: Lepas Sebelum Lunas
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!