Nano Puisi | Bermula dari Miskin
bermula dari miskin
tak berdaya lahir dan batin
bergantung kepada yang lain
sebagaimana ketakberdayaan bayi
yang harus senantiasa disusui
dan harus selalu dilayani
bermula dari miskin dan ketakberdayaan
hingga perlahan bisa tercukupi kebutuhan
masih sempatkah bersyukur kepada tuhan
(bermula dari miskin, 2024)
Puisi kedua dari sembilan rincian judul puisi tentang Bermula, khususnya tentang Bermula dari Miskin. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Nano Puisi: Dampak Benci
Baca juga: Nano Puisi: Dampak Iri
Baca juga: Nano Puisi: Sepercik Sama yang Tak Bersama
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!