sepercik embun kemarau lama
tampias pada pelepah jiwa
yang telah sekian lama
terkungkung rasa
hausnya dahaga
diri menanti
siraman rohani
yang sejukkan hati
agar bersemi kembali
tunas saling mengasihi
(sepercik embun kemarau lama, 2024)
Puisi kelima dari sembilan rincian judul puisi tentang Sepercik, khususnya tentang Sepercik Embun Kemarau Lama. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Nano Puisi: Tingkat Kemauan Berbagi
Baca juga: Nano Puisi: Kata Kembalinya Kemana
Baca juga: Nano Puisi: Terima Kasih Lima
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!