Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekelebat Cerpen: Dicari

24 Mei 2024   08:18 Diperbarui: 24 Mei 2024   08:22 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekelebat Cerpen |  Dicari

"Mas Bambang dicari Mbak Ikhe. Posisinya di Kantor Cabang Surabaya." Isi pesan singkat dari Atasan Mas Bambang pada jam istirahat kantor.

"Siap, Bos, saya langsung menuju ke kantor."  Makan siang Mas Bambang yang belum selesai dibiarkan masih separuh piring. Sebenarnya merasa eman-eman/sayang dalam hatinya. Nasi Bebek Songkem kesukaannya yang gurih lezat pedas menggigit terpaksa ditinggalkannya.

Mbak Ikhe ini dulu bekerja satu kantor di perusahaan saingan perusahaan tempat kerja Mas Bambang sekarang ini. Beliau ahli dalam perencanaan kebutuhan anggaran untuk pengembangan produk baru. Gara-gara Indah sangat cemburu kemudian Mas Bambang resign dan oleh perusahaan saingannya Mas Bambang langsung dirayu agar mau bergabung di perusahaannya.

Waktu itu kejadiannya saat Mas Bambang dan Indah berada di Bandung. Indah dibela-belain oleh Mas Bambang pindah kerja demi meredam rasa cemburunya Indah akibat kedekatan Mbak Ikhe dengan Mas Bambang.

Padahal waktu itu kedekatan Mbak Ikhe dengan Mas Bambang adalah kedekatan hubungan pekerjaan, karena Mbak Ikhe dan Mas Bambang berada dalam satu Tim.

Meskipun kedekatan hubungan kerja, Indah tetap tak rela, karena ada gosip yang terkait dengan status Mbak Ikhe sebagai janda cantik kaya yang baru bercerai dengan suaminya.

Upaya mempertahankan cinta Mas Bambang kepada Indah ternyata tidak diimbangi oleh keteguhan hati Indah untuk mencintai Mas Bambang, karena ternyata Indah berubah pikiran untuk kembali kepada mantan suaminya di Pekalongan. Kejadian itu kemudian menyebabkan Mas Bambang keluar dari Bandung pindah kerja di perusahaan cabangnya yang berkantor di Surabaya.

"Selamat siang Mas Bambang" Ucapan salam Mbak Ikhe menyambut kedatangan Mas Bambang.

Selamat siang Mbak Ikhe, bagaimana ceritanya kok bisa sampai ke sini?" Tanya Mas Bambang sedikit penasaran.

"Saya pindah kerja ke perusahaan ini, Mas Bambang. Tapi yang di kantor pusat di Bandung" Jawab Mbak Ikhe tanpa menceritakan alasan dari pindah kerjanya tersebut.

"Terus bagaimana ceritanya kok sampai ke perusahaan cabang yang di Surabaya?" Tanya Mas Bambang, masih penasaran.

"Ditugaskan Bos agar saya membentuk Tim bersama Mas Bambang karena ada rencana pengembangan produk baru" Jawab Mbak Ikhe sambil memandang wajah Mas Bambang dengan raut muka bahagia karena telah dipertemukan kembali dengan Mas Bambang.

Di ruang lobby perusahaan, Mbak Ikhe dan Mas Bambang melanjutkan pembicaraan tentang mekanisme kerja Tim dan batas waktu penyelesaian proyek pengembangan produk baru. Mbak Ikhe ditugaskan fulltime berada di Surabaya dan akan tinggal  di Surabaya hingga selesainya proyek tersebut.

Hari ini acara Mbak Ikhe setelah bertemu dengan Mas Bambang, akan kembali ke hotel untuk beristirahat. Besok pagi akan diadakan rapat pendahuluan yang akan dibuka oleh Bos atau Presiden Direktur Perusahaan Pusat melalui zoom meeting kemudian rapat dilanjutkan dengan dipimpin oleh Bos atau Direktur Perusahaan Cabang Surabaya.

Mereka berdua kemudian menemui Bos yang tak lain adalah atasan Mas Bambang. Di depan Atasan Mas Bambang, Mbak Ikhe mohon pamit untuk kembali ke hotel. Sedangkan kepada Mas Bambang, Mbak Ikhe dengan nada penuh manja dan juga memaksa memohon Mas Bambang untuk ikut mengantarkan Mbak Ikhe ke hotel. Mas Bambang terpaksa mengiyakannya karena ada perasaan tidak enak kepada atasannya jika ia menolak permohonan Mbak Ikhe sebagai tamu yang diutus langsung dari Bandung.

Mbak Ikhe  sangat senang sekali dengan kesediaan Mas Bambang yang telah bersedia mengantarkannya.

Tapi ada rasa kekhawatiran Mas Bambang terhadap perubahan sikap Mbak Ikhe yang seperti terang-terangan menunjukkan kemanjaannya kepada Mas Bambang. Padahal dulu ketika bekerja satu tim di Bandung dengan Mbak Ikhe, sikapnya tidak seperti ini.

Sempat terpikirkan juga oleh Mas Bambang tentang Rohimah Arrum Fitriyah seandainya Rohimah melihat kejadian ini.
Sebagai seorang wanita, Rohimah pasti  lebih peka dalam menangkap arah perubahan sikap Mbak Ikhe tersebut.

(dicari, 2024)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sangat sederhana untuk menceritakan tentang Dicari. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun