Sekelebat Cerpen | Â Mengalirnya Rasa Cinta
Setiap berdekatan dengan Rohimah Arrum Fitriyah terutama di saat hanya berdua saja kanan kiri tidak ada siapa-siapa, selalu muncul keinginan untuk menyentuh Rohimah. Semua yang ada di diri Rohimah, gerak-gerik tubuh, rona raut wajah dan nada logat bicara tutur lembut bahasa serta keindahan senyumnya terus menumbuhkan dan membangkitkan rasa cinta untuk selalu menyayangi dan menyentuhkan cinta.
Rohimah sangat senang ketika dirinya diperhatikan, wajahnya dipandangi lama-lama lalu keningnya dicium. Â
Mengalirnya rasa cinta yang sangat deras sekali ini, apabila tidak dibendung akan bermuara pada penyatuan jiwa raga cinta yang dipanasi oleh nyala merah api cinta.
"Apa pun yang akan Mas Bambang lakukan, saya bisanya hanya pasrah saja, mas, karena saya sangat cinta dan sangat sayang banget sama Mas Bambang" Kata-kata Rohimah ketika keningnya dicium.
"Sebenarnya saya sudah tidak sabar untuk memeluk erat dirimu, dik Rohimah...ingin sekali saling mendekatkan degup jantung kita sambil menyayangmu sepuas-puasnya"
"Mengapa tidak segera dilakukan, mas ?" kata Rohimah dengan suara lirih namun masih jelas terdengar dengan wajah cantiknya yang sudah dipenuhi kepasrahan.
"Karena saya takut dosa dan takut tidak termasuk golongan orang-orang yang bersabar, dik" Jawaban Mas Bambang kepada Rohimah Arrum Fitriyah setelah hati dan kesadarannya mampu mengingat kembali isi pesan suci yang dulu pernah diterimanya saat mengaji, yang berbunyi "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (Q.S Al-Baqarah: 153).
"Alhamdulillah, Mas Bambang ingat pesan suci tersebut"
"Alhamdulillah, kita saling mengingatkan dalam kebaikan ya dik ya agar selalu berada di jalan yang diridhoi Gusti"
"Iya, Mas Bambang"
Sebagai bentuk rasa syukur atas terkendalinya arah mengalirnya rasa cinta yang hampir menuju nafsu birahi tersebut, kemudian Mas Bambang mengajak Rohimah untuk berwudhu dan sholat sunah serta berdoa bersama semoga acara pernikahannya nanti berlangsung lancar sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
(mengalirnya rasa cinta, 2024)
Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sangat sederhana untuk menceritakan tentang Mengalirnya Rasa Cinta. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Sekelebat Cerpen: Sentuhan Pertama
Baca juga: Sekelebat Cerpen: Balasan dari Kebaikan
Baca juga: Sekelebat Cerpen: Saling Menyelami
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!