Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekelebat Cerpen: Wong Aneh-Bab Jodoh

15 April 2024   10:00 Diperbarui: 15 April 2024   10:01 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Sekelebat Cerpen | Wong Aneh-Bab Jodoh

Seperti biasanya pertemuan saya dengan Simbah berlangsung malam hari. Simbah yang nama aslinya Mbah Soleh tapi lebih suka kalau dipanggil Mbah ini oleh warga sekitar dijuluki Wong Aneh. Terkenal aneh karena sudah banyak warga yang membuktikan keanehan-keanehan dari Mbah Soleh ini. Saya pun sudah membuktikan atau menyaksikan atau merasakan sendiri keanehan Mbah Soleh ini. Bahkan boleh dikatakan saya sudah kecanduan atas keanehan Mbah Soleh ini. Keanehan yang bagi saya mengandung pencerahan.

Pertemuan saya kali ini pun dipicu oleh rasa kangen saya untuk mendapatkan pencerahan dari Simbah. Semakin sering bertemu Mbah Soleh semakin banyak faedah pembelajaran yang saya peroleh.

"Mas Bambang baru pindah dari Bandung ya?.....hehehe" Mbah Soleh bertanya kepada saya dengan diakhiri senyum ramahnya yang sangat khas yaitu "hehehe".

"Betul, Mbah" saya jawab dengan menyimpan rasa aneh dan heran tentang dari mana dia tahu bahwa saya baru pindah dari Bandung.

"Karena putus dengan pacarnya ya?.....hehehe"

"Ya, Mbah" Lagi-lagi saya heran atas pengetahuan Mbah yang luar biasa ini. Setiap yang dikatakannya selalu menimbulkan keheranan saya karena selalu tepat dan tak mungkin saya bisa membantah kebenarannya tersebut.

"Belum jodoh" kata Mbah singkat.

"Yang dinamakan jodoh itu seperti apa ya Mbah?"

"Seperti air"

"Tolong jelaskan Mbah, saya kurang paham"

"Senyawa" kata Mbah dengan sangat singkat.

"Maksudnya, Mbah?"

"Senyawa atas dua sifat dari dua unsur atom yang masing-masing berbeda sifat, kemudian manunggal menjadi satu sifat baru yang permanen dan abadi. Sebagaimana air atau H2O yang terbentuk dari senyawa unsur atom hidrogen dan oksigen"

Mendengar penjelasan Mbah tersebut, keheranan saya semakin menjadi-jadi. Baagaimana saya tidak heran, ternyata pengetahuan ilmu kimia Mbah sangat luas. Sangat luas karena Mbah bisa menggunakan ilmu kimianya tersebut untuk menjelaskan tentang jodoh.

"Berarti yang namanya jodoh bisa berarti proses men-senyawakan ya, Mbah?"

"Tidak hanya itu, Mas Bambang....hehehe"

"Lalu apa lagi, Mbah?"

"Harus mengetahui sifat ke-atom-an diri sendiri dan sifat ke-atom-an calon pasangan hidupnya"

"Wah pemahaman saya nggak nyampai, Mbah. Biar praktis tolong berikan petunjuk di mana jodoh saya, Mbah?"

"Anak jaman sekarang maunya yang praktis-praktis ya.....hehehe"

"Ya Mbah"

"Kalau menurut perkiraan, Mbah....jodohmu ada di Pasuruan, Mas Bambang....hehehe"

"Lha terus untuk mencarinya bagaimana caranya, Mbah?"

"Coba tanyakan kepada Ibumu, Mas Bambang. Dugaan Mbah, Ibumu sudah punya calon pendamping hidup untukmu, Mas Bambang"

Pernyataan Mbah Soleh ini, bagi saya merupakan puncak keanehan sekaligus puncak rasa penasaran saya. Jika ini benar, maka memang betul yang dikatakan banyak orang bahwa disamping aneh maka Mbah Soleh ini memang memiliki ilmu tingkat tinggi. Tingkat tinggi karena bagi orang awam sangat sulit untuk menjangkaunya, sehingga sebutan yang paling gampang adalah wong aneh.

(wong aneh-bab jodoh, 2024)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sangat sederhana untuk menceritakan tentang Wong Aneh-Bab Jodoh. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun