Macro Puisi | Mudiknya Rindu kepada Cinta
mudiknya rindu kepada cinta
tak terhitung berapa kalinya
tak terduga kapan datangnya
seiring dengan desakan rasa
tuk dipertemukan dengannya
rindu sejati kepada yang dicinta
bukanlah dari nafsu pemicunya
tetapi dari lubuk hati yang suci
yang sangat tulus menyayangi
tanpa syarat yang membebani
(mudiknya rindu kepada cinta, 2024)
Puisi kelima dari sembilan rincian judul puisi tentang Mudik, khususnya tentang Mudiknya Rindu kepada Cinta. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Macro Puisi: Cerita Cinta tentang Rindu
Baca juga: Macro Puisi: Saling Memaafkan
Baca juga: Macro Puisi: Ramadan dan Tungku Pikiran
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!