Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekelebat Cerpen: Mata di Balik Pintu

21 Februari 2024   06:00 Diperbarui: 21 Februari 2024   06:26 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekelebat Cerpen | Mata di Balik Pintu

Mata di balik pintu.

Mata siapakah itu?

Orang itu yakin sekali.

Ajalnya sedang menanti.

Dia yakin karena tugas-tugasnya sudah selesai.

"Mengapa engkau berada di balik pintu. Sudah waktunya kah untuk menjemputku?," dia berbicara kepada mata yang sejak tadi berada di balik pintu.

"Masih adakah kesempatan buatku memanjatkan doa terakhirku ?"

Istri setianya yang duduk di sebelah pembaringannya, terus menangis.

Kerdipan mata di balik pintu itu, cahayanya mengisyaratkan agar orang itu bersiap-siap untuk melepaskan nafasnya yang terakhir.

Dia pejamkan matanya karena ingin mengakui di dalam hati bahwa sakitnya ini adalah akibat kesalahan-kesalahannya sendiri. Dia berharap semoga dengan sakitnya ini dapat terkurangi dosanya.  

Dia lalu menoleh ke istrinya  hendak berpamitan untuk selama-lamanya.

Menoleh sambil menahan tarikan nafas terakhirnya.

Istri setianya yang melihat kejadian itu, makin menangis menjadi-jadi, sambil terbata-bata berkata, "Ijinkanlah aku menemani kepulanganmu ke sana."

Mendengar istrinya menangis dan memohon seperti itu, dengan menggunakan sisa nafasnya yang terakhir, dia berdoa dengan sekhusuk-khusuknya memohon supaya istri tercintanya dapat diajak serta bersamanya menuju ke haribaan Illahi.

(mata di balik pintu, 2024)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sangat sederhana untuk menceritakan tentang Mata di Balik Pintu. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun