Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sekelebat Cerpen: Tidak (4)

6 Februari 2024   17:08 Diperbarui: 7 Februari 2024   01:26 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi

Sekelebat Cerpen | Tidak (4)

Setahu saya (seorang warga kampung puisi yang menyebut dirinya dengan "saya"), orang yang ditokohkan dan banyak diperbincangkan di warung-warung kopi pinggiran jalan tak lain dan tak bukan ya Pak La dan Pak Na'am ini. Ada yang mengagumi kepraktisannya dalam arti sangat singkat dan tak bertele-tele dalam menolong orang yang sedang kebingungan untuk menentukan putusan atau pilihan. Praktis dan singkat hanya dengan jawaban TIDAK dan YA. Jika dianalogikan mirip dengan pilihan untuk melakukan perbuatan yaitu HARAM dan HALAL. Atau dengan perkataan lain tak ada ruang jawaban yang sifatnya abu-abu atau fuzzy di antara jawaban tersebut misalnya kalau jawabannya itu adalah boleh dilakukan dan juga boleh tidak melakukan. Nah Pak La dan Pak Na'am ini mewakili suatu ketegasan jawaban atas suatu pilihan, karena pilihan jawabannya sangat tegas, pilih TIDAK atau pilih YA (tak ada pilihan untuk memilih keduanya). Tinggal orangnya saja mau mengikuti yang mana atau mau mengikuti siapa, mengikuti jawabannya Pak La ataukah mengikuti jawabannya Pak Na'am.

Rata-rata kalau diamati, orang yang hanya menemui Pak La, hasilnya tidak bingung, dalam arti sangat terbantu dalam menentukan putusan. Demikian pula, orang yang hanya menemui Pak Na'am, hasilnya juga tidak bingung. Yang bingung adalah kalau orang itu menemui keduanya.

(tidak (4), 2024)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sangat sederhana untuk menceritakan tentang Tidak (4). Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun