Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekelebat Cerpen: Tidak (3)

5 Februari 2024   14:59 Diperbarui: 5 Februari 2024   14:59 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Saya (seorang warga kampung puisi yang menyebut dirinya dengan "saya") mencoba menyelami alam bawah sadar Pak La dan Pak Na'am. Didorong oleh rasa penasaran saya dari kesimpulan yang disampaikan orang-orang setelah sowan bertemu dengan Pak La dan Pak Na'am. Kata mereka kalau kita meminta tolong kepada Pak La dan Pak Na'am untuk membantu memutuskan antara pilihan ya dan tidak terhadap pilihan tindakan tertentu, maka Pak La selalu konsisten menyarankan "TIDAK", sedangkan Pak Na'am selalu konsisten menyarankan "YA".  Namun bagi mereka yang tidak yakin akan kebenaran kesimpulan tersebut, tetap saja ingin sowan ke beliau berdua, walaupun akhirnya juga mendapatkan jawaban yang sama dengan kesimpulan tersebut. Ada pelajaran apa sebenarnya yang bisa dipetik dari kekonsistenan jawaban Pak La dan Pak Na'am tersebut? Padahal antara Pak La dan Pak Na'am tidak saling kenal dan tidak ada kesepakatan agar selalu menjawab TIDAK bagi Pak La dan selalu menjawab YA bagi Pak Na'am.

Pernah suatu ketika saya (seorang warga kampung puisi yang menyebut dirinya dengan "saya") sowan ke beliau berdua untuk meminta saran tentang sebaiknya diterima atau tidak diterima lamaran dari calon menantu saya yang kebetulan masih ada hubungan saudara (satu silsilah) dengan Pak La dan Pak La juga tahu bahwa calon menantu saya itu masih ada tali persaudaraan dengan Pak La, sedangkan calon menantu saya tersebut sama sekali tidak memiliki hubungan saudara dengan Pak Na'am alias benar-benar orang lain.

Cobalah tebak, apa kira-kira jawaban dari Pak La, dan apa kira-kira jawaban dari Pak Na'am ?

(tidak (3), 2024)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sangat sederhana untuk menceritakan tentang Tidak (3). Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun