Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (belajar mendengarkan puisi) yang dibacakan tanpa harus berapi-api tanpa harus memeras hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekelebat Cerpen: Menggali dan Membongkar (1)

22 Januari 2024   20:00 Diperbarui: 22 Januari 2024   20:05 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Sekelebat Cerpen | Menggali dan Membongkar (1)

"Apakah ada pengalaman-pengalaman yang luar biasa, Pak di dalam pekerjaannya sebagai tukang gali kubur?"

" Pada awal-awal bekerja terasa luar biasa, Mas. Tapi setelah itu biasa saja."

" Contoh luar biasanya seperti apa, Pak, kalau boleh tahu?"

"Ada dua, Mas."

" Apa itu, Pak?"

" Menggali kubur hingga setelah menguburkan dan menggali kubur untuk mengambil jazad orang yang telah lama dikuburkan".

Anak muda yang dipanggil Mas tadi diam menunggu contoh pengalaman yang akan dikisahkan. Sambil di dalam benaknya berkecamuk membayangkan berbagai hal yang terkait dengan contoh pengalaman luar biasa dari pekerjaan menggali kuburan dan membongkar kuburan. Isi fantasinya mendahului isi pengalaman yang akan diceritakan oleh Tukang Gali Kubur.

Tukang gali kubur yang dipanggil Pak tadi sengaja membiarkan anak muda yang bertanya itu menyelesaikan kecamuk yang ada di dalam benaknya. Dia pun ikut diam menyertai diamnya  anak muda di hadapannya, yang keduanya sama-sama berdiri di samping rumah keranda.

(menggali dan membongkar (1), 2024)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sangat sederhana untuk menceritakan tentang Menggali dan Membongkar (1). Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun