Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekelebat Cerpen: Pada Awalnya Bejo (12)

24 November 2023   06:56 Diperbarui: 24 November 2023   07:03 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin) 

Sekelebat Cerpen | Pada Awalnya Bejo (12)

Bejo yang sekarang tinggal di kampung halaman istrinya di Bojongsereh, merasakan kerinduan yang amat dalam kepada ke empat adiknya, Untung, Sugeng, Bagiyo, dan Syukur. Dia utarakan perasaaannnya itu kepada istrinya.

" Dik, bagaimana kalau kita undang keempat adik saya  ke sini?, saya kok kangen sekali."

" Iya, Mas, mudah-mudahan adik-adik kita punya waktu lomggar untuk ke sini", Khusnul Khotimah, istri Bejo, setuju atas rencana suaminya untuk mengundang adik-adiknya. Sebagai istri, tentu sangat senang apabila rasa kangen suaminya kepada ke empat adiknya bisa terpenuhi.

Bejo dan Khusnul Khotimah sudah dikaruniai seorang anak perempuan yang masih balita, yang diberi nama Nurul hidayah. Kehadiran Nurul Hidayah menambah kebahagiaan dan keceriaan rumah tangga Bejo. Bejo dan istrinya menyambut kebahagiaan dan keceriaan yang dirasakan ini dengan semakin rajin beribadah dan bekerja.

Setelah mengutarakan rasa kangennya itu, kemudian Bejo melanjutkan kegiatan seperti pada hari-hari biasanya, yaitu memberi pakan ikan-ikan di balongan dan mengontrol saluran air untuk ladang persawahan milik istrinya, juga mecarikan rumput untuk kambing-kambingnya, dan banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilakukan dari pagi hingga sore hari.

Bejo nampaknya sangat menyenangi pekerjaan ini, buktinya selalu semangat  dan sangat rajin bekerja. Mungkin ini karena termotivasi oleh cita-cita mulianya yaitu agar bisa pergi berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci bersama istrinya.

Di samping bekerja keras setiap hari, ia juga rajin berdoa memohon agar cita-cita mulianya itu dikabulkan.

Dari kejauhan dilihat dari rumah panggung istrinya, nampak Bejo di tengah sawah sedang sibuk menelepon ke empat adik-adiknya. Kemudian terakhir ia menelepon istrinya untuk memberitahukan hasil percakapannya dengan adik-adiknya.

"Assalamualikum dik."
" Iya mas, wa alaikum salam, mas."

"Alhamdulillah dik, adik-adik kita semuanya setuju untuk datang ke sini,"
"Alhamdulillah mas, saya akan segera mempersiapkan segala sesuatunya ya mas, biar adik-adik kita senang nantinya kalau berada di sini."

" Iya dik, terima kasih, saya akan melanjutkan pekerjaan lagi."
"Iya mas."

Ada nada kegembiraan yang amat sangat yang terdengar dari balik suara telpon Bejo kepada istrinya karena kerinduan untuk bertemu dengan ke empat adiknya, Insya Alloh tak lama lagi akan terpenuhi.
Juga ada nada  kebahagiaan yang diiringi rasa tulus ikhlas dari balasan telpon istrinya yang menyempurnakan kebahagiaan suaminya.

(pada awalnya bejo (12), 2023)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sederhana untuk menceritakan tentang Pada Awalnya Bejo (12). Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun