Sekelebat Cerpen | Bertemu dengan Diri Sendiri (1)
Oleh orang tuanya ia diberi nama Trimo. Anak tunggal dari keluarga tak mampu. Tak punya rumah tak punya tempat tetap untuk singgah. Ia ditinggalkan sebatangkara tanpa warisan harta benda apa-apa oleh mendiang orang tuanya yang memang tak punya apa-apa. Sejak kanak-kanak hingga ia menginjak dewasa sekarang ini, hidupnya dijalani seorang diri. Tubuhnya ia perjalankan menyusuri dari kampung ke kampung, dari kampung ke kota, dari kota ke kota, dan dari kota ke kampung. Begitu seterusnya semakin menjauh dari kampung halamannya.
Kerinduan pada kampung halamannya sering memicu kenangan tentang kebersamaan hidup bersama orang tuanya . Kampung halaman tempat ruang bermainnya dulu ketika orang tuanya masih ada.
Di dalam laku hidupnya Trimo, ia hidupi dirinya dengan cara menawarkan jasa pekerjaan serabutan sesuai ketrampilan yang dia miliki. Ngarit atau merumput untuk ternak, bersih-bersih kebun, kuli panggul, kuli bangunan dan lain-lain yang ia bisa.
Sesuai namanya, Trimo, ia menerima keterbatasan dirinya dengan senang hati. Baginya, diberikan kesempatan hidup saja sudah sangat bersyukur sekali. Kesempatan hidup yang terfasilitasi oleh panca indra, hati, dan pikiran. Diamanatkan kepada dirinya untuk digunakan di dalam kesempatan hidupnya yang baginya sangat indah ini. Baginya, hidup ini tetap sangat indah walaupun ia jalani dengan penuh kesederhanaan.
Karena rasa syukurnya ia taruh di depan, maka keindahan sejati bisa ia rasakan.
(bertemu dengan diri sendiri (1), 2023)
Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sederhana untuk menceritakan tentang Bertemu dengan Diri Sendiri (1). Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Baca juga: Sekelebat Cerpen: Pada Awalnya Bejo (1)
Baca juga: Sekelebat Cerpen: Pada Awalnya Bejo (2)
Baca juga: Sekelebat Cerpen: Pada Awalnya Bejo (3)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!