Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - Bams sedang berikhtiar untuk menayangkan satu per satu VIDEO PEMBACAAN PUISI dari SEMBILAN rincian PUISI tentang TIDAK KAPOK. Semoga bermanfaat. 🙏🙏

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ========================================== Puji Tuhan atas IDE yang Engkau alirkan DERAS ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekelebat Cerpen: Bertemu dengan Diri Sendiri (1)

23 November 2023   08:00 Diperbarui: 23 November 2023   08:03 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin) 

Sekelebat Cerpen | Bertemu dengan Diri Sendiri (1)

Oleh orang tuanya ia diberi nama Trimo. Anak tunggal dari keluarga tak mampu. Tak punya rumah tak punya tempat tetap untuk singgah. Ia ditinggalkan sebatangkara tanpa warisan harta benda apa-apa oleh mendiang orang tuanya yang memang tak punya apa-apa. Sejak kanak-kanak hingga ia menginjak dewasa sekarang ini, hidupnya dijalani seorang diri. Tubuhnya ia perjalankan menyusuri dari kampung ke kampung, dari kampung ke kota, dari kota ke kota, dan dari kota ke kampung. Begitu seterusnya semakin menjauh dari kampung halamannya.

Kerinduan pada kampung halamannya sering memicu kenangan tentang kebersamaan hidup bersama orang tuanya . Kampung halaman tempat ruang bermainnya dulu ketika orang tuanya masih ada.

Di dalam laku hidupnya Trimo, ia hidupi dirinya dengan cara menawarkan jasa pekerjaan serabutan sesuai ketrampilan yang dia miliki. Ngarit atau merumput untuk ternak, bersih-bersih kebun, kuli panggul, kuli bangunan dan lain-lain yang ia bisa.

Sesuai namanya, Trimo, ia menerima keterbatasan dirinya dengan senang hati. Baginya, diberikan kesempatan hidup saja sudah sangat bersyukur sekali. Kesempatan hidup yang terfasilitasi oleh panca indra, hati, dan pikiran. Diamanatkan kepada dirinya untuk digunakan di dalam kesempatan hidupnya yang baginya sangat indah ini. Baginya, hidup ini tetap sangat indah walaupun ia jalani dengan penuh kesederhanaan.

Karena rasa syukurnya ia taruh di depan, maka keindahan sejati bisa ia rasakan.

(bertemu dengan diri sendiri (1),  2023)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sederhana untuk menceritakan tentang Bertemu dengan Diri Sendiri (1). Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun