Fibonacci Puisi | Mencermati Pemicu yang Menyulut Perang
mencermati pemicu yang menyulut perang
sempitnya cara memandang
intoleransi
dan keji
pemicu lainnya yang menyebabkan perang
tak punya jiwa penyayang
pentingkan diri
sendiri
tak senang bermusyawarah untuk mufakat
menyukai yang mudharat
suka menghujat
mengumpat
(mencermati pemicu yang menyulut perang, 2023)
Puisi kedelapan dari sembilan rincian judul puisi tentang Perang, khususnya tentang Mencermati Pemicu yang Menyulut Perang. Semoga bermanfaat.
Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga, terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Baca juga: Puisi: Rencana Merinci Demokrasi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!