Sekelebat Cerpen | Pada Awalnya Bejo (7)
Ada dua pola kesendirian di dalam keluarga Pak Slamet. Kesendirian Bejo yang ditinggal Syukur. Kesendirian Pak Slamet yang ditinggal Ibu Wilujeng.
Bejo mengisi kesendiriannya dengan cara mengisi kesendiriannya Pak Slamet, ayahnya.
Pak Slamet mengisi kesendiriannya dengan meneruskan dagangannya mendiang Ibu Wilujeng di Pasar Karangketug dibantu Bejo, anak sulungnya.
Setelah berminggu-minggu toko mracangannya tutup karena meninggalnya Ibu Wilujeng, kini tokonya mulai buka kembali, meskipun masih terlihat adanya duka mendalam di wajah penjualnya itu. Pembelinya tetap ramai dalam artian banyak seperti sebelumnya. Kebanyakan pembelinya sudah kenal dengan keluarga Pak Slamet karena mereka berasal dari lingkungan sekitar Pasar Karangketug. Ada yang belanja untuk dijual lagi atau kulakan. Ada juga belanja untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Di antara mereka ada yang sudah tahu tentang meninggalnya Ibu Wilujeng, istrinya Pak Slamet.
Tanpa basa-basi dan tanpa takut menyinggung perasaan Pak Slamet, di antara mereka ada yang menanyakan kepada Pak Slamet tentang kapan Pak Slamet akan menikah lagi. Apakah sudah punya calon pengganti ibunya Bejo atau belum. Ada juga yang terang-terangan menyatakan kesediaannya menggantikan posisi Ibu Wilujeng. Namun semua pertanyaan itu dijawab oleh Pak Slamet dengan senyuman. Kalau si penanyanya agak maksa butuh jawaban, baru Pak Slamet menjawabnya dengan kata "tidak". Tidak dalam artian tidak akan menikah lagi. Cukup dalam hidupnya hanya satu kali pernikahan saja.
Bagi Pak Slamet, dirinya tetap sebagai suami almarhumah Ibu Wilujeng dan tugasnya sekarang adalah memberikan nafkah doa untuk mendiang istrinya.
Kesetiaannya kepada mendiang istrinya, ia laksanakan dengan cara selalu mengirimkan doa untuknya.
(pada awalnya bejo (7), 2023)
Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sederhana untuk  menceritakan tentang Pada Awalnya Bejo (7). Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Sekelebat Cerpen: Pada Awalnya Bejo (4)
Baca juga: Sekelebat Cerpen: Pada Awalnya Bejo (5)
Baca juga: Sekelebat Cerpen: Pada Awalnya Bejo (6)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!