Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Macro Puisi: Suara Rakyat

7 September 2023   16:00 Diperbarui: 7 September 2023   16:04 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin) 

Macro Puisi: Suara Rakyat

ada dua jenis suara rakyat bagi para pemimpinnya
suara yang bisa didengar oleh telinga pemimpinnya
dan suara yang hanya bisa didengar pemimpinnya
jika pemimpinnya tersebut menggunakan hatinya

suara rakyat yang keluar dari mulut demonstran
semestinya harus bisa dengan jelas didengarkan
suara rakyat yang keluar dari hati nurani rakyat
harus pula bisa dirasakan dengan penuh hikmat

agar kebijakan dan keputusan yang dibuat
sesuai dengan yang dimaksudkan rakyat
dalam arti sangat bermanfaat bagi rakyat
karena pemimpinnya peka suara rakyat

para pemimpin yang dekat dengan rakyat
tentu berpihaknya kepada kepentingan rakyat
seluruh hidupnya ikhlas didedikasikan untuk rakyat
demi terpenuhi semua harapan dan cita-citanya rakyat

(suara rakyat, 2023)

Puisi ketujuh dari sembilan rincian judul puisi tentang Rakyat, khususnya tentang Suara Rakyat. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun