Fibonacci Puisi: Menyikapi Hal yang Hakekatnya Abadi
menyikapi hal yang hakekatnya abadi
berdasar iman di diri
petunjuk hati
yang suci
penuntun ke arah inti dari esensi
kemutlakan hidup ini
dari ilahi
sejati
menyikapi hal yang hakekatnya abadi
dengan cara merenungi
sangkan paraning
dumadi
(menyikapi hal yang hakekatnya abadi, 2023)
Puisi kedelapan dari sembilan rincian judul puisi tentang Menyikapi, khususnya tentang Menyikapi Hal yang Hakekatnya Abadi. Semoga bermanfaat.
Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga, terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Fibonacci Puisi: Yang Indah
Baca juga: Fibonacci Puisi: Puisi yang Menangisi
Baca juga: Fibonacci Puisi: Puisi yang Mengobati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!