Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Puluh Tiga

10 Mei 2023   01:00 Diperbarui: 11 Juni 2023   09:07 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin) 

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Puluh Tiga

(Arsip Wajah Puisi Bams)

Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh tiga ini merupakan kelanjutan dari daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh dua, dan hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.

Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya hingga jumlahnya mencapai seratus judul puisi. Setelah bagian kedua puluh tiga ini berisi seratus judul puisi, maka akan dilanjutkan ke bagian kedua puluh empat, dan seterusnya.

Daftar judul puisi di dalam daftar isi di bawah ini pada awalnya adalah kosong.
Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai 100 judul puisi.

DAFTAR ISI (Daftar Judul Puisi):

1. Puisi | Rencana Merinci Bisa Tak Bisa

2. Macro Puisi: Bisa Tak Bisa Usahakan Bisa

3. Macro Puisi: Bisa Tak Bisa Upayakan Doa

4. Micro Puisi: Bisa Tak Bisa Selamilah Rindu

5. Micro Puisi: Bisa Tak Bisa Cermatilah Cinta

6. Fibonacci Puisi: Bisa Tak Bisa Sebelumpun Kadang Bisa

7. Fibonacci Puisi: Bisa Tak Bisa Senyumpun Jarang Biasa

8. Nano Puisi: Bisa Tak Bisa Senangkan Rasa

9. Nano Puisi: Bisa Tak Bisa Tenangkan Jiwa

10. Macro Puisi: Bisa Tak Bisa Tak Bisa-Bisa

11. Puisi | Rencana Merinci yang Penting

12. Macro Puisi: Yang Penting yang Bisa Dipercaya

13. Macro Puisi: Yang Penting yang Santun Sikapnya

14. Micro Puisi: Yang Penting yang Berbahagia

15. Micro Puisi: Yang Penting Berguna Hidupnya

16. Nano Puisi: Yang Penting yang Selalu Waspada

17. Nano Puisi: Yang Penting yang Saling Menjaga

18. Macro Puisi: Yang Penting Tak Merugikan Lainnya

19. Macro Puisi: Yang Penting Tak Merugikan Dirinya

20. Fibonacci Puisi: Yang Penting yang Paling

21. Puisi | Rencana Merinci Tidak Mencela

22. Micro Puisi: Tidak Mencela yang Dilihat

23. Micro Puisi: Tidak Mencela yang Dibaca

24. Nano Puisi: Tidak Mencela yang Didengar

25. Nano Puisi: Tidak Mencela yang Dirasa

26. Macro Puisi: Tidak Mencela Rugi

27. Macro Puisi: Tidak Mencela Gagal

28. Micro Puisi: Tidak Mencela Miskin

29. Nano Puisi: Tidak Mencela Kaya

30. Fibonacci Puisi: Tidak Mencela yang Mencela

31. Puisi | Rencana Merinci Diselamatkan

32. Fibonacci Puisi: Diselamatkan karena Hikmat Mendengar

33. Macro Puisi: Diselamatkan karena Berperilaku Sabar

34. Nano Puisi: Diselamatkan Sebab Cermat Melihat

35. Fibonacci Puisi: Diselamatkan Sebab Jauhi Maksiat

36. Macro Puisi: Diselamatkan tatkala Bijak Bicara

37. Micro Puisi: Diselamatkan tatkala Ada Lentera

38. Nano Puisi: Diselamatkan tatkala Ada Suara

39. Micro Puisi: Diselamatkan ketika Senang

40. Macro Puisi: Diselamatkan ketika Tenang

41. Puisi | Rencana Merinci Pecahkanlah

42. Macro Puisi: Pecahkanlah Persoalan Kesehatan

43. Macro Puisi: Pecahkanlah Persoalan Kemiskinan

44. Nano Puisi: Pecahkanlah Persoalan Ketrampilan

45. Fibonacci Puisi: Pecahkanlah Persoalan Kepribadian

46. Micro Puisi: Pecahkanlah Persoalan Keadilan

47. Micro Puisi: Pecahkanlah Persoalan Kerukunan

48. Nano Puisi: Pecahkanlah Persoalan Ketertiban

49. Fibonacci Puisi: Pecahkanlah Persoalan Keteladanan

50. Macro Puisi: Pecahkanlah Persoalan Kebijaksanaan

51. Puisi | Rencana Merinci Ketakutan

52. Macro Puisi: Ketakutan Derita Sakit

53. Micro Puisi: Ketakutan Rejeki Sedikit

54. Micro Puisi: Ketakutan Tertinggal

55. Macro Puisi: Ketakutan Meninggal

56. Nano Puisi: Ketakutan Tak Beroleh Imbalan

57. Fibonacci Puisi: Ketakutan kerna Diancam Kesialan

58. Micro Puisi: Ketakutan Diingkari Janji

59. Nano Puisi: Ketakutan Akan Diuji

60. Fibonacci Puisi: Ketakutan Menghadapi yang Tidak Pasti

61. Puisi | Rencana Merinci Keberanian

62. Macro Puisi: Keberanian Mengakui

63. Macro Puisi: Keberanian Mencintai

64. Nano Puisi: Keberanian Menasehati Diri Sendiri

65. Nano Puisi: Keberanian Mengikuti Suara Nurani

66. Fibonacci Puisi: Keberanian Mendulukan Kewajiban

67. Fibonacci Puisi: Keberanian Menaklukkan Kesombongan

68. Micro Puisi: Keberanian Memihak Kebenaran

69. Nano Puisi: Keberanian Melawan Godaan

70. Micro Puisi: Keberanian Merangkul Lawan

71. Puisi | Rencana Merinci Mengajak

72. Micro Puisi: Mengajak Bicara Rasa

73. Micro Puisi: Mengajak Bicara Jiwa

74. Nano Puisi: Mengajak Masuk ke Inti

75. Nano Puisi: Mengajak Masuk ke Hati

76. Macro Puisi: Mengajak Air Mensucikan

77. Macro Puisi: Mengajak Bibir Mewiridkan

78. Micro Puisi: Mengajak Angin Menyampaikan

79. Nano Puisi: Mengajak Ingin Memanjatkan

80. Nano Puisi: Mengajak Debu Menerbangkan

81. Puisi | Rencana Merinci Memahami

82. Macro Puisi: Memahami Tujuan

83. Nano Puisi: Memahami Niatan

84. Micro Puisi: Memahami Rintangan

85. Nano Puisi: Memahami Kemudahan

86. Fibonacci Puisi: Memahami Kekurangan

87. Fibonacci Puisi: Memahami Kelebihan

88. Macro Puisi: Memahami Perbuatan

89. Micro Puisi: Memahami Persifatan

90. Nano Puisi: Memahami Pembatasan

91. Puisi | Rencana Merinci Makna

92. Nano Puisi: Makna bagi Mata

93. Nano Puisi: Makna bagi Mulut

94. Nano Puisi: Makna bagi Telinga

95. Micro Puisi: Makna bagi Jiwa

96. Micro Puisi: Makna bagi Raga

97. Macro Puisi: Makna bagi Sesama

98. Macro Puisi: Makna bagi Semesta

99. Fibonacci Puisi: Makna Sementara

100. Fibonacci Puisi: Makna Selamanya

Catatan:

Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh tiga ini hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun