Fibonacci Puisi: Lampu Sepeda Pancal Puisi
perlukah lampu sepeda pancal puisi
pabila di siang hari
tetapi gelap
di hati
apakah yang akan dicahayai nanti
bila malam telah gelap
namun di hati
benderang
tentu yang akan dicahayai adalah
tempat berpulangnya diri
setelah usai
puisi
(lampu sepeda pancal puisi, 2023)
Puisi kesembilan dari sebelas rincian judul puisi tentang Sepeda Pancal Puisi, khususnya tentang Lampu Sepeda Pancal Puisi. Semoga bermanfaat.
Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga semuanya terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Macro Puisi: Kesiapan Diakhirkan Bersama
Baca juga: Nano Puisi: Kesiapan Diakhirkan Rasa
Baca juga: Fibonacci Puisi: Kesiapan Diakhirkan Usia
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!