Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nano Puisi: Rem Sepeda Pancal Puisi

11 Februari 2023   05:43 Diperbarui: 11 Februari 2023   05:49 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin) 

Nano Puisi: Rem Sepeda Pancal Puisi

rem sepeda pancal puisi
kudu selalu dicermati
jangan sampai abai
ini penting sekali

bila sepeda pancal puisi
melaju kencang sekali
hingga di luar kendali
risikonya amat tinggi

rem sepeda pancal puisi
sebagai pengendali diri
tak menabrak sana-sini

juga sebagai tanda hati
yang senantiasa berhati-hati
mau mengalah dan rendah hati

(rem sepeda pancal puisi, 2023)

Puisi kedelapan dari sebelas rincian judul puisi tentang Sepeda Pancal Puisi, khususnya tentang Rem Sepeda Pancal Puisi. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun