Fibonacci Puisi: Sedang Apa Langit
sedang apa langit yang memayungi bukit
membatasi rahasia
di balik langit
semesta
sedang apakah di atas ketinggiannya
ditaruh takdir kitakah
agar tak bisa
dijamah
ada apa langit hingga kita tengadah
apa ada singgasana
sumber cahaya
termegah
(sedang apa langit, 2023)
Puisi kedelapan dari delapan rincian judul puisi tentang Sedang Apa, khususnya tentang Sedang Apa Langit. Semoga bermanfaat.
Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga semuanya terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Fibonacci Puisi: Cambuk Diri Ketinggian Hati
Baca juga: Fibonacci Puisi: Cambuk Diri Intoleransi
Baca juga: Fibonacci Puisi: Cambuk Diri Ujaran Benci
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!