Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Puluh

21 Januari 2023   13:06 Diperbarui: 18 Februari 2023   10:40 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Puluh

(Arsip Wajah Puisi Bams)

Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh ini merupakan kelanjutan dari daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kesembilan belas, dan hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.

Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya hingga jumlahnya mencapai seratus judul puisi. Setelah bagian kedua puluh ini berisi seratus judul puisi, maka akan dilanjutkan ke bagian kedua puluh satu, dan seterusnya.

Daftar judul puisi di dalam daftar isi di bawah ini pada awalnya adalah kosong.
Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai 100 judul puisi.

DAFTAR ISI (Daftar Judul Puisi):

1. Puisi | Rencana Merinci Yang

2. Nano Puisi: Yang Selalu Ingin

3. Micro Puisi: Yang Selalu Rajin

4. Nano Puisi: Yang Selalu Membatin

5. Micro Puisi: Yang Selalu Yakin

6. Macro Puisi: Yang Selalu Mendapatkan

7. Macro Puisi: Yang Selalu Mengupayakan

8. Nano Puisi: Yang Sering Diharapkan

9. Nano Puisi: Yang Sering Diperlukan

10. Micro Puisi: Yang Sering Diberi

11. Micro Puisi: Yang Sering Disakiti

12. Macro Puisi: Yang Sering Ditanya

13. Macro Puisi: Yang Sering Dilupa

14. Fibonacci Puisi: Yang Jarang Peduli

15. Fibonacci Puisi: Yang Jarang Mengerti

16. Fibonacci Puisi: Yang Jarang Mencari

17. Fibonacci Puisi: Yang Jarang Dicari

18. Micro Puisi: Yang Jarang Mengetahui

19. Micro Puisi: Yang Jarang Diketahui

20. Nano Puisi: Yang Tak Pernah Disayang

21. Nano Puisi: Yang Tak Pernah Menyayang

22. Macro Puisi: Yang Tak Pernah Pergi

23. Macro Puisi: Yang Tak Pernah Pulang

24. Fibonacci Puisi: Yang Tak Pernah Tenggang Rasa

25. Nano Puisi: Yang Tak Pernah Riang Gembira

26. Puisi | Rencana Merinci Tidak Harus

27. Nano Puisi: Tidak Harus Gagah

28. Nano Puisi: Tidak Harus Mewah

29. Micro Puisi: Tidak Harus Susah

30. Micro Puisi: Tidak Harus Pasrah

31. Macro Puisi: Tidak Harus Ikut

32. Macro Puisi: Tidak Harus Takut

33. Nano Puisi: Tidak Harus Menurut

34. Nano Puisi: Tidak Harus Menuntut

35. Micro Puisi: Tidak Harus Berani

36. Micro Puisi: Tidak Harus Berdiri

37. Fibonacci Puisi: Tidak Harus Menyepi

38. Fibonacci Puisi: Tidak Harus Menyendiri

39. Nano Puisi: Tidak Harus Mau

40. Nano Puisi: Tidak Harus Mampu

41. Micro Puisi: Tidak Harus Menjamu

42. Micro Puisi: Tidak Harus Bertemu

43. Macro Puisi: Tidak Harus Menawar

44. Macro Puisi: Tidak Harus Melamar

45. Nano Puisi: Tidak Harus Kembar

46. Nano Puisi: Tidak Harus Hambar

47. Micro Puisi: Tidak Harus Diam

48. Micro Puisi: Tidak Harus Dendam

49. Macro Puisi: Tidak Harus Malam

50. Macro Puisi: Tidak Harus Dalam

51. Nano Puisi: Tidak Harus Tenang

52. Nano Puisi: Tidak Harus Tegang

53. Fibonacci Puisi: Tidak Harus Kurang

54. Fibonacci Puisi: Tidak Harus Senang

55. Puisi | Rencana Merinci Sedang Apa

56. Macro Puisi: Sedang Apa Kematian

57. Macro Puisi: Sedang Apa Kegaiban

58. Nano Puisi: Sedang Apa Kecerdasan

59. Nano Puisi: Sedang Apa Kebodohan

60. Micro Puisi: Sedang Apa Kitab 

61. Micro Puisi: Sedang Apa Abad 

62. Fibonacci Puisi: Sedang Apa Debu 

63. Fibonacci Puisi: Sedang Apa Langit 

64. Fibonacci Puisi: Sepeda Pancal Puisi

65. Nano Puisi: Sadel Sepeda Pancal Puisi

66. Micro Puisi: Pedal Sepeda Pancal Puisi

67. Macro Puisi: Rantai Sepeda Pancal Puisi

68. Fibonacci Puisi: Roda Sepeda Pancal Puisi

69. Macro Puisi: Setang Sepeda Pancal Puisi

70. Micro Puisi: Bel Sepeda Pancal Puisi

71. Nano Puisi: Rem Sepeda Pancal Puisi

72. Fibonacci Puisi: Lampu Sepeda Pancal Puisi

73. Nano Puisi: Jagang Sepeda Pancal Puisi

74. Micro Puisi: Kunci Sepeda Pancal Puisi

75. Puisi | Rencana Merinci Meskipun

76. Nano Puisi: Meskipun Tak Tahu Apa-Apa

77. Macro Puisi: Meskipun Tlah Tiada Semua

78. Fibonacci Puisi: Meskipun Hanya Katanya

79. Micro Puisi: Meskipun Tak Pernah Berjumpa

80. Nano Puisi: Meskipun Tak Benar-Benar Nyata

81. Puisi | Rencana Merinci Sewaktu-waktu

82. Macro Puisi: Sewaktu-waktu Riang Gembira

83. Macro Puisi: Sewaktu-waktu Duka Lara

84. Nano Puisi: Sewaktu-waktu Terpana

85. Nano Puisi: Sewaktu-waktu Terlena

86. Micro Puisi: Sewaktu-waktu Tangguh

87. Micro Puisi: Sewaktu-waktu Rapuh

88. Macro Puisi: Sewaktu-waktu Ramah

89. Macro Puisi: Sewaktu-waktu Marah

90. Fibonacci Puisi: Sewaktu-waktu Tiada Waktu

91. Puisi | Rencana Merinci Sambil

92. Nano Puisi: Mengenang Sambil Mendoakan

93. Nano Puisi: Melupakan Sambil Memaafkan

94. Macro Puisi: Menerima Sambil Mensyukuri

95. Macro Puisi: Peduli Sambil Memberi

96. Micro Puisi: Memberi Sambil Ikhlas Hati

97. Micro Puisi: Mengikuti Sambil Hati-Hati

98. Nano Puisi: Berpikir Sambil Berdzikir

99. Nano Puisi: Mengalir Sambil Menyisir

100. Fibonacci Puisi: Bersabar Sambil Berikhtiar



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun