Fibonacci Puisi: Tak Pernah Sekejap Ini
tak pernah sekejap ini waktu berlalu
di saat rindu menggebu
belum bertemu
denganmu
tak biasanya engkau memberikan tanda
aroma wangian bunga
dengan nuansa
berbeda
apakah itu sebagai pertanda bahwa
tidak ada lagi jumpa
yang berikutnya
dengannya
(tak pernah sekejap ini, 2022)
Puisi kesembilan dari dua puluh rincian judul puisi tentang Tak Pernah, khususnya tentang Tak Pernah Sekejap Ini. Semoga bermanfaat.
Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga semuanya terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Fibonacci Puisi: Cambuk Diri Intoleransi
Baca juga: Fibonacci Puisi: Cambuk Diri Ujaran Benci
Baca juga: Fibonacci Puisi: Cambuk Diri Ketinggian Hati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!