Fibonacci Puisi: Bangun Dimarahi Marah
bangun dimarahi marah entah apakah
marahnya yang dibangunkan
dan membangunkan
marahnya
pernahkah begitu bangun dimarah marah
apakah tidurnya salah
kerna hatinya
tak pasrah
(bangun dimarahi marah, 2022)
Puisi kedelapan belas dari tigapuluh rincian judul puisi tentang Marah, khususnya tentang Bangun Dimarahi Marah. Semoga bermanfaat.
Catatan:
Bait pertama dan bait kedua semuanya terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Fibonacci Puisi: Ziarah Darah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!