Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nano Puisi: Berhenti Dimarahi Marah

4 Desember 2022   01:00 Diperbarui: 4 Desember 2022   01:07 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nano Puisi: Berhenti Dimarahi Marah

berhenti dimarahi marah
marah dimarahi berhenti
diberhentikan marahnya
dengan cara mau berhenti

berhenti dimarahi marah
marahnya selalu diikuti
marahnya yang marah
justru ketika yang marah
tlah begitu lama berhenti

jika dengan berhenti
marahnya yang marah
semakin menjadi-jadi
lalu dengan cara apa lagi
marahnya ini akan berhenti

(berhenti dimarahi marah, 2022)

Puisi kedua belas dari tigapuluh rincian judul puisi tentang Marah, khususnya tentang Berhenti Dimarahi Marah. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun