Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedelapan Belas
(Arsip Wajah Puisi Bams)
Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedelapan belas ini merupakan kelanjutan dari daftar judul puisi dari arsip puisi bagian ketujuh belas, dan hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.
Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya hingga jumlahnya mencapai seratus judul puisi. Setelah bagian kedelapan belas ini berisi seratus judul puisi, maka akan dilanjutkan ke bagian kesembilan belas, dan seterusnya.
Daftar judul puisi di dalam daftar isi di bawah ini pada awalnya adalah kosong.
Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai 100 judul puisi.
DAFTAR ISI (Daftar Judul Puisi):
1. Puisi | Rencana Merinci Cambuk Diri
2. Macro Puisi: Cambuk Diri Keasikan Memalaskan
3. Micro Puisi: Cambuk Diri Kebuntuan Memikirkan
4. Nano Puisi: Cambuk Diri Ketakpekaan Merasakan
5. Macro Puisi: Cambuk Diri Keraguan Memutuskan
6. Macro Puisi: Cambuk Diri Kekasaran Menuturkan
7. Fibonacci Puisi: Cambuk Diri Ketinggian Hati
8. Fibonacci Puisi: Cambuk Diri Ujaran Benci
9. Fibonacci Puisi: Cambuk Diri Intoleransi
10. Puisi | Rencana Merinci Berharap
11. Macro Puisi: Berharap Selamat tapi Tak Cermat
12. Micro Puisi: Berharap Sehat tapi Tak Suka Obat
13. Nano Puisi: Berharap Kuat tapi Tidak Bersemangat
14. Fibonacci Puisi: Berharap Manfaat tapi Tidak Berbuat
15. Puisi | Rencana Merinci Pancingan
16. Macro Puisi: Pancingan Emosi Darah Tinggi
17. Fibonacci Puisi: Pancingan Rasa Benar Sendiri
18. Micro Puisi: Pancingan Curiga Buruk Sangka
19. Nano Puisi: Pancingan Suka Jahil ke Sesama
20. Fibonacci Puisi: Pancingan Suka Permasalahkan Segala
21. Macro Puisi: Pancingan Senang Gampangkan Semua
22. Puisi | Rencana Merinci Bukan Menggurui
23. Macro Puisi: Bukan Menggurui Pagi
24. Micro Puisi: Bukan Menggurui Siang
25. Nano Puisi: Bukan Menggurui Sore
26. Fibonacci Puisi: Bukan Menggurui Malam
27. Macro Puisi: Bukan Menggurui Kabut
28. Micro Puisi: Bukan Menggurui Awan
29. Nano Puisi: Bukan Menggurui Hujan
30. Fibonacci Puisi: Bukan Menggurui Hayawan
31. Fibonacci Puisi: Bukan Menggurui Tanaman
32. Macro Puisi: Bukan Menggurui yang Muda
33. Micro Puisi: Bukan Menggurui yang Sebaya
34. Nano Puisi: Bukan Menggurui yang Tua
35. Macro Puisi: Bukan Menggurui Ibu
36. Micro Puisi: Bukan Menggurui Bapak
37. Nano Puisi: Bukan Menggurui Anak
38. Macro Puisi: Bukan Menggurui Murid
39. Micro Puisi: Bukan Menggurui Guru
40. Nano Puisi: Bukan Menggurui Diri
41. Fibonacci Puisi: Bukan Menggurui yang Sakit
42. Fibonacci Puisi: Bukan Menggurui yang Sehat
43. Puisi | Rencana Merinci Marah
44. Macro Puisi: Cinta Dimarahi Marah
45. Macro Puisi: Benci Dimarahi Marah
46. Nano Puisi: Akal Dimarahi Marah
47. Nano Puisi: Nafsu Dimarahi Marah
48. Micro Puisi: Ramai Dimarahi Marah
49. Micro Puisi: Sepi Dimarahi Marah
50. Macro Puisi: Bicara Dimarahi Marah
51. Macro Puisi: Diam Dimarahi Marah
52. Fibonacci Puisi: Tertawa Dimarahi Marah
53. Fibonacci Puisi: Menangis Dimarahi Marah
54. Nano Puisi: Lari Dimarahi Marah
55. Nano Puisi: Berhenti Dimarahi Marah
56. Micro Puisi: Pergi Dimarahi Marah
57. Micro Puisi: Pulang Dimarahi Marah
58. Macro Puisi: Kerja Dimarahi Marah
59. Macro Puisi: Nganggur Dimarahi Marah
60. Fibonacci Puisi: Tidur Dimarahi Marah
61. Fibonacci Puisi: Bangun Dimarahi Marah
62. Nano Puisi: Meminta Dimarahi Marah
63. Nano Puisi: Memberi Dimarahi Marah
64. Macro Puisi: Kaya Dimarahi Marah
65. Macro Puisi: Miskin Dimarahi Marah
66. Micro Puisi: Tua Dimarahi Marah
67. Micro Puisi: Muda Dimarahi Marah
68. Fibonacci Puisi: Menang Dimarahi Marah
69. Fibonacci Puisi: Kalah Dimarahi Marah
70. Nano Puisi: Baik Dimarahi Marah
71. Nano Puisi: Buruk Dimarahi Marah
72. Micro Puisi: Marah Dimarahi Tak Marah
73. Micro Puisi: Tak Marah Tak Dimarahi Marah
74. Puisi | Rencana Merinci Mengawinkan
75. Macro Puisi: Mengawinkan Untung dan Rugi
76. Fibonacci Puisi: Mengawinkan Tengah dan Tepi
77. Micro Puisi: Mengawinkan Ramai dan Sepi
78. Macro Puisi: Mengawinkan Kanan dan Kiri
79. Fibonacci Puisi: Mengawinkan Masalah dan Solusi
80. Nano Puisi: Mengawinkan Nyata dan Halusinasi
81. Macro Puisi: Mengawinkan Miskin dan Kaya
82. Micro Puisi: Mengawinkan Sedih dan Ceria
83. Macro Puisi: Mengawinkan Benci dan Cinta
84. Macro Puisi: Mengawinkan Beda dan Sama
85. Nano Puisi: Mengawinkan Kecewa dan Rela
86. Fibonacci Puisi: Mengawinkan Diam dan Bicara
87. Macro Puisi: Mengawinkan Cemburu dan Rindu
88. Nano Puisi: Mengawinkan Yakin dan Ragu-ragu
89. Micro Puisi: Mengawinkan Berani dan Malu-malu
90. Puisi | Rencana Merinci Misalnya
91. Macro Puisi: Misalnya Tak Bisa Ingat
92. Macro Puisi: Misalnya Tak Bisa Sehat
93. Nano Puisi: Misalnya Tanpa Apa-apa
94. Nano Puisi: Misalnya Tanpa Siapa-siapa
95. Micro Puisi: Misalnya Tak Tahu yang Benar
96. Micro Puisi: Misalnya Tak Tahu yang Tersamar
97. Fibonacci Puisi: Misalnya Tidak Ada Gerak-gerik
98. Fibonacci Puisi: Misalnya Tidak Ada Perbuatan Baik
99. Micro Puisi: Misalnya Hari Ini Hari Kemarin
100. Macro Puisi: Misalnya Hanya Satu yang Yakin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!