Fibonacci Puisi: Baju Tidur
baju tidur bajunya orang sedang tidur
terlelap nyenyak mendengkur
kadang ngelindur
menyembur
ia dikenakan baju namanya lupa
lupa harta dan bendanya
lupa segala
galanya
baju tidur pakaiannya orang yang tidur
lepas saat bangun tidur
kembali sadar
miliknya
miliknya sebatas di kala ia sadar
demikian pula tentang
benci dan cinta
tersamar
(baju tidur, 2022)
Puisi ketujuh dari delapan rincian judul puisi tentang Baju, khususnya tentang Baju Tidur. Semoga bermanfaat.
Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait keempat, semuanya terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Macro Puisi: Berani Membunuh Rasa Malas Diri
Baca juga: Nano Puisi: Membunuh Iri yang Mengotori Hati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!