Macro Puisi: Tembok Ratapan Raga
tembok ratapan raga
di puncak sirna raga
manunggalnya rasa
menjadi seutuhnya
meski manunggalnya itu
hanyalah sementara saja
yang penting bisa jumpa
dengan yang diratapinya
karena di dalam raganya itu
ada yang terus meratapinya
maka bergetarlah semua
sel-sel dalam tubuhnya
lalu me-mikraj-kannya
(tembok ratapan raga, 2022)
Puisi pertama dari empat rincian judul puisi tentang Tembok Ratapan Diri, khususnya tentang Tembok Ratapan Raga. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Macro Puisi: Tembok yang Meratapi Batu Bata
Baca juga: Puisi: Rencana Merinci Ziarah Tubuh
Baca juga: Micro Kuartet Puisi: Bayangan yang Bernyawa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!