Nano Puisi: Pengukur Kepengasihan
pengukur kepengasihan mengukur adanya benih
di dalam diri yang siap dipupuk disirami agar bersemi
tumbuh subur layaknya tanaman hijau sejuk mengayomi
mengayomi dengan rasa tulus mengasihi penuh empati
rasa kepengasihan yang lahir fitrah dari dalam batin ini
sebagai penciri jiwa kemanusiaan yang berakhlak tinggi
keberadaannya sangat dibutuhkan sekali tuk mengatasi
adanya rasa dipinggirkan akibat kesenjangan ekonomi
tindakan nyata dari rasa kepengasihan ini tak semata
hanya ungkapan kata-kata rasa kasihan saja kepada
yang sedang menderita tetapi kudu dibarengi upaya
yang mampu mengentaskan ketidakberdayaannya
(pengukur kepengasihan, 2022)
Puisi kelima dari delapan rincian alat pengukur diri, khususnya tentang pengukur kepengasihan. Semoga bisa bermanfaat untuk kehidupan bermasyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Micro Puisi: Semua Diberi Waktu
Baca juga: Micro Puisi: Jangan Ditinggal Lari
Baca juga: Wadah yang Kutaruh di Bawah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!