Fibonacci Puisi: Langsung Naik Tanpa Turun
seperti
tersublimasi
sungai awan gerimis
menyatu dengan rasa dingin yang mengiris
ia bergegas langsung naik tanpa turun
tuk menjemput perintahnya
yang telah turun
untuknya
menuju
arasy-nya ilmu
menembus langit membentang
melewati kerlap-kerlip sinar gemintang
(langsung naik tanpa turun, 2022)
Puisi keenam dari delapan hasil rincian puisi tentang naik turun, khususnya tentang langsung naik tanpa turun. Semoga bermanfaat.
Catatan:
Puisi yang terdiri dari tiga bait ini
menggunakan deret fibonacci sebagai berikut:
Bait pertama, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
3, 5, 8, 13.
Bait kedua, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
13, 8, 5, 3.
Bait ketiga, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
3, 5, 8, 13.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI