Fibonacci Puisi: Kasihan Puisi Lima Didera Derita Lama
kasihan
puisi lima
didera derita lama
derita yang tlah mendera pemuisinya
derita
yang kemudian
dikemas ke dalam kata
yang membuat pembacanya rasakan lara
kasihan
puisi lima
tidak bisa membangkitkan
jalan keluar derita pemuisinya
(kasihan puisi lima didera derita lama, 2022)
Puisi kelima dari lima hasil rincian Puisi | Rencana Merinci Kasihan Puisi, khususnya kasihan puisi lima didera derita lama. Semoga bermanfaat.
Catatan:
Puisi yang terdiri dari tiga bait ini
menggunakan deret fibonacci sebagai berikut:
Bait pertama, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
3, 5, 8, 13.
Bait kedua, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
3, 5, 8, 13.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Macro Puisi: Berebut Bungkusnya
Baca juga: Fibonacci Puisi: Memarahi Meja
Baca juga: Nano Puisi: Tak Dipegang karena Sayang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!