Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Belas

2 Juni 2022   06:05 Diperbarui: 6 November 2022   11:57 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Belas

(Arsip Wajah Puisi Bams)

Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian keduabelas ini merupakan kelanjutan dari daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kesebelas, dan hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.

Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya hingga jumlahnya mencapai seratus judul puisi. Setelah bagian keduabelas ini berisi seratus judul puisi, maka akan dilanjutkan ke bagian ketigabelas, dan seterusnya.

Daftar judul puisi di dalam daftar isi di bawah ini pada awalnya adalah kosong.
Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai 100 judul puisi.

DAFTAR ISI (Daftar Judul Puisi):

  1. Micro Puisi: Ketika Tamu-tamu Sudah Pergi

  2. Fibonacci Puisi: Tatkala Semua Tercukupi

  3. Macro Puisi: Tatkala Penutupnya Dibukai

  4. Nano Puisi: Tatkala yang Tak Terduga Terjadi

  5. Puisi | Rencana Merinci Daya Pikat Ucapan

  6. Macro Puisi: Ucapan Menyejukkan

  7. Nano Puisi: Ucapan Menggiurkan

  8. Fibonacci Puisi: Ucapan Mengobarkan

  9. Micro Puisi: Ucapan Tak Berucap dari Kerdipan

  10. Macro Puisi: Ucapan Tak Berucap dari Lambaian

  11. Nano Puisi: Ucapan Tak Berucap dari Senyuman

  12. Puisi | Rencana Merinci Lima Pilihan dan Bukan Pilihan

  13. Macro Puisi: Bahagia Itu Pilihan Sengsara Bukan Pilihan

  14. Nano Puisi: Dicintai Itu Pilihan Dibenci Bukan Pilihan

  15. Micro Puisi: Menang Itu Pilihan Kalah Bukan Pilihan

  16. Micro Puisi: Berhasil Itu Pilihan Gagal Bukan Pilihan

  17. Nano Puisi: Untung Itu Pilihan Rugi Bukan Pilihan

  18. Puisi | Rencana Merinci Daya Luka Pisau Puisi

  19. Fibonacci Puisi: Daya Luka dari Kata

  20. Macro Puisi: Daya Luka dari Tema

  21. Micro Puisi: Daya Luka dari Alinea

  22. Nano Puisi: Daya Luka dari Logika

  23. Fibonacci Puisi: Daya Luka dari Makna

  24. Nano Puisi: Daya Luka dari Refleksi Rasa

  25. Micro Puisi: Daya Luka dari Imajinasi Jiwa

  26. Macro Puisi: Daya Luka dari Dimensi Bukti

  27. Micro Puisi: Daya Luka dari Tendensi Pemuisi

  28. Nano Puisi: Daya Luka dari Diri Pembaca Puisi

  29. Puisi | Rencana Merinci Kemalasan untuk Berbuat

  30. Macro Puisi: Kemalasan untuk Berbuat Mengasihi Semua Golongan

  31. Micro Puisi: Kemalasan untuk Berbuat Menambah Pengetahuan

  32. Nano Puisi: Kemalasan untuk Berbuat Mendorong Perubahan

  33. Micro Puisi: Kemalasan untuk Berbuat Mawas Diri Setiap Hari

  34. Nano Puisi: Kemalasan untuk Berbuat Menolong Diri Sendiri

  35. Macro Puisi: Kemalasan untuk Berbuat Membantu Selain Diri

  36. Puisi | Rencana Merinci yang Mencari-cari

  37. Fibonacci Puisi: Mencari-cari Masalah

  38. Nano Puisi: Mencari-cari Kesalahan

  39. Macro Puisi: Mencari-cari Perhatian

  40. Fibonacci Puisi: Mencari-cari Pencarian

  41. Macro Puisi: Mencari-cari yang Tak Mau Dicari

  42. Micro Puisi: Mencari-cari yang Tak Bisa Dicari

  43. Nano Puisi: Mencari-cari yang Tak Ada di Diri

  44. Macro Puisi: Mencari-cari yang Sedang Dicari-cari

  45. Micro Puisi: Mencari-cari yang Senang Mencari-cari

  46. Puisi | Rencana Merinci Sebaiknya Bagaimana

  47. Nano Puisi: Sebaiknya Mengalir Bersama Kata Hatinya

  48. Micro Puisi: Sebaiknya Mencerna Bersama Akal Sehatnya

  49. Macro Puisi: Sebaiknya Membagi yang Bermanfaat Saja

  50. Micro Puisi: Sebaiknya Memaklumi Kekurangan Lainnya

  51. Macro Puisi: Sebaiknya Menyinergikan Perbedaan Kita

  52. Nano Puisi: Sebaiknya Menularkan Kebahagiaannya

  53. Fibonacci Puisi: Sebaiknya Tuntaskanlah Masalah Kita

  54. Macro Puisi: Sebaiknya Perkuat Jiwa Gotongroyongnya

  55. Puisi | Rencana Merinci Pecahan Sahabat Jiwa

  56. Fibonacci Puisi: Sahabat Jiwa Hayawan

  57. Micro Puisi: Sahabat Jiwa Tanaman

  58. Macro Puisi: Sahabat Jiwa Sesama Insan

  59. Nano Puisi: Sahabat Jiwa Jazad Renik dan Kegaiban

  60. Puisi | Rencana Merinci Terjadinya

  61. Fibonacci Puisi: Terjadinya Kemungkinan

  62. Nano Puisi: Terjadinya Kepastian

  63. Macro Puisi: Terjadinya Kesadaran

  64. Micro Puisi: Terjadinya Kesabaran

  65. Fibonacci Puisi: Terjadinya Keikhlasan

  66. Nano Puisi: Terjadinya Kejujuran

  67. Puisi | Rencana Merinci Akal Langit

  68. Nano Puisi: Akal Langit Membagikan Cahaya

  69. Fibonacci Macro Puisi: Akal Langit Menandai Semua Benda

  70. Micro Puisi: Akal Langit Menyelidik Gerak-gerik Kita

  71. Puisi | Rencana Merinci Pemandangan Alam di Dalam Diri

  72. Fibonacci Puisi: Pemandangan Alam Suasana di Hati

  73. Micro Puisi: Pemandangan Alam Bongkahan Rasa

  74. Nano Puisi: Pemandangan Alam Bahagianya Jiwa

  75. Nano Puisi: Pemandangan Alam di Sudut Luka

  76. Micro Puisi: Pemandangan Alam Kemelut Duka

  77. Macro Puisi: Pemandangan Alam Tersangkut Lara

  78. Macro Puisi: Pemandangan Alam Warna Wajah Kita

  79. Fibonacci Puisi: Pemandangan Alam Lepas Beban Dunia

  80. Micro Puisi: Pemandangan Alam Nuju Muara Bahagia

  81. Puisi | Rencana Merinci Bayi-Bayi Manusia

  82. Macro Puisi: Bayi-Bayi Pewaris Sifat

  83. Micro Puisi: Bayi-Bayi Perintis Sifat

  84. Nano Puisi: Bayi-Bayi Penitis Sifat

  85. Micro Puisi: Bayi-Bayi Pemutus Sifat

  86. Macro Puisi: Bayi-Bayi Penerus Sifat

  87. Nano Puisi: Bayi-Bayi Pelurus Sifat

  88. Fibonacci Puisi: Bayi-Bayi Pengubah Sifat

  89. Micro Puisi: Bayi-Bayi Penggugah Sifat

  90. Macro Puisi: Bayi-Bayi Bermanfaat Sifat

  91. Nano Puisi: Bayi-Bayi Bermakrifat Sifat

  92. Puisi | Rencana Merinci Kasihan Puisi

  93. Nano Puisi: Kasihan Puisi Satu Disuruh Mendayu-Dayu

  94. Micro Puisi: Kasihan Puisi Dua Dipaksa Terlunta-Lunta

  95. Fibonacci Puisi: Kasihan Puisi Tiga Dilanda Rasa Tak Tega

  96. Macro Puisi: Kasihan Puisi Empat Dijerat Dikurung Rapat

  97. Fibonacci Puisi: Kasihan Puisi Lima Didera Derita Lama

  98. Puisi | Rencana Merinci Siang Malam

  99. Macro Puisi: Siang

  100. Micro Puisi: Malam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun