Puisi | Rencana Merinci yang Lupa Dirinci
tak dipegang karena sayang
tak dibuang karena usang
belum terpatri di memori
tersekat belum diingat
faktanya tidak nyata
nyatanya terlihat mata
lepas sebelum lunas
tegas setelah jelas
terjepit di rak-rak tersempit
katanya sudah sedih lirih perih
(merinci yang lupa dirinci, 2022)
Sepuluh judul puisi dari rencana merinci yang lupa dirinci. Semoga bermanfaat kelak bila dijadikan puisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!