Fibonacci Puisi: Kepergiannya Sangat Terasa
kepergian bulan suci ramadhan ini
sangat terasa sekali
ada yang hilang
di hati
setelah
kepergiannya
perbedaannya terasa
baik di siangnya ataupun di malamnya
kepergian bulan suci ramadhan ini
sangat terasa sekali
ada yang hilang
di hati
setelah
kepergiannya
hati menjadi nelangsa
karena hati masih ingin bersamanya
(kepergiannya sangat terasa, 2022)
Rincian kelima dari sembilan puisi tentang kepergiannya sangat terasa. Semoga bermanfaat.
Catatan bagi yang akan berpuisi dengan menggunakan deret fibonacci. Berikut ini adalah contoh deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: .3, 5, 8, 13.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!