Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Fibonacci Kuartet Puisi: Akarnya di Kepala

2 April 2022   18:00 Diperbarui: 2 April 2022   18:04 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fibonacci Kuartet Puisi: Akarnya di Kepala

akarnya
di kepalanya
bukan di kaki-tangannya
jangan salahkan luarnya kaji dalamnya

(akarnya di kepala, 2022)

Rincian keenambelas dari duapuluh kuartet puisi. Renungan tentang akar masalah yang timbul diakibatkan dari sumber berpikir yang salah. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Deret fibonacci yang digunakan pada masing-masing baris dalam kuartet puisi ini adalah 3, 5, 8, 13.
Angka yang tercantum di atas menunjukkan jumlah suku kata (jumlah ketukan) per barisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun