Fibonacci Puisi: Mengapa Tak Berani
ijinkan aku mengajukan pertanyaan
tentang ketakberanian
dan kekuatiran
dugaan
dugaan
pada bayangan
yang teramat menakutkan
yang masih tersimpan di dalam persangkaan
mengapa tak berani masuk sendirian
membuktikan persangkaan
yang menakutkan
dugaan
mengapa
tak kita urai
apa saja penyebabnya
agar yang kita takutkan lekas selesai
(mengapa tak berani, 2022)
Rincian pertama dari delapan pertanyaan puisi. Mengisyaratkan tentang pentingnya untuk mencari jawaban atas penyebab munculnya rasa takut dan atau rasa kuatir di diri. Semoga bermanfaat.
Catatan untuk yang berminat menggunakan struktur fibonacci puisi ini.Â
Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!