Micro Puisi: Riuhnya Gemetaran
dari hati ke rasa riuhnya gemetaran
seperti rindu dipertemukan kekasihnya
dari rasa ke puisi lembutnya perkataan
seperti cinta diperjumpakan pujaannya
dari puisi ke arti pantulkan perasaan
seperti pelangi lengkungkan warnanya
dari arti ke pesona timbulkan keindahan
seperti ceria yang tak ada habisnya
sebaiknya kita berbagi bahagianya puisi
tak usah mengenang sedih yang dialami
kedukaan yang pernah hampiri hidup ini
anggap saja sebagai penguat jati diri
(riuhnya gemetaran, 2022)
Rincian ketiga dari limabelas perasaan puisi. Upayakan untuk mengutamakan berbagi perasaan bahagia puisi, dan andai ada duka yang sedang dialami anggaplah sebagai penguat jati diri. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!