Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Rencana Merinci Perasaan Puisi

2 Maret 2022   01:00 Diperbarui: 2 Maret 2022   01:00 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi | Rencana Merinci Perasaan Puisi

ijinkanlah aku sedikit merinci perasaan puisi
dari hulu rasa yang mukim di bukit kata kata
kata yang semula masih berupa suara suara
sulit dicari ke dalam rupa karena tiada hurufnya

ijinkanlah aku di sini menghadang makna puisi
di muara yang dibahasakan oleh bunyinya
yang kadang tak bisa didengar telinga
hanya terjerat dalam getir getarannya

dari hulu ke muara tadinya sunyi saja
tapi kala dilacak sumbernya, ternyata
dikaulah sumber yang sebenarnya

ijinkanlah aku merinci puisi seperti ini:

di bukit angin puisi
sulit dinyanyikan
riuhnya gemetaran
menyentuh menekan menggenggam

menurunkan terjalnya
puisi sembunyi di kabut
rindangnya cinta ada di belakang kita

perjalanan ke muara puisi
menjemput penjemput yang lupa menjemput

kukira banyak puisi yang istirah di sini
ketika terlewati jauh

selalu didahului sapamu
kalau sempat ku ukur saja
jika diulangi beda

engkaulah sumber tiada

(rencana merinci perasaan puisi, 2022)

Rencana merinci perasaan puisi yang dituangkan ke dalam limabelas judul puisi.
Semoga setelah jadi puisi dibisakan bermanfaat nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun