Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fibonacci Puisi: Agar Dibisakan Membaca Tanda Baca yang Tak Bertanda

4 Februari 2022   01:00 Diperbarui: 4 Februari 2022   01:01 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Agar Dibisakan Membaca Tanda Baca yang Tak Bertanda

agar dibisakan membaca tanda baca
yang tak bertanda apapun
harus memohon
pada nya

memohon
pertolongannya
agar disingkap tabirnya
juga tabir yang menutupi diri kita

dan tak boleh semau diri menambahnya
dengan tanda baca kita
hasil kehendak
pribadi

karena
tidak sabarnya
diri kita tuk membaca
tanda baca yang tak bertanda di dalamnya

(agar dibisakan membaca tanda baca yang tak bertanda, 2022)

Puisi rincian ketidakbisaan kedelapan tentang membaca tanda baca yang tak bertanda. Dan sekali lagi agar dibisakan maka harus memohon pertolongannya agar disingkapkan tabirnya, juga tabir yang menutupi diri kita. Semoga bermanfaat.

Catatan bagi yang berminat dengan model struktur fibonacci puisi:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun