Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nano Puisi: Agar Dibisakan Menempati Titik

1 Februari 2022   13:51 Diperbarui: 1 Februari 2022   21:46 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Nano Puisi: Agar Dibisakan Menempati Titik

rincian ketidakbisaan yang pertama adalah menempati titik
tepatnya adalah ketidakbisaan untuk bisa menempati titik
tanpa bergeser tanpa berubah tanpa bayang-bayang
tanpa keluar dari garis, bidang, atau pun ruang

ketidakbisaan menempati titik di dalam ruang semesta ini
juga ketidakbisaan menempati titik di dalam ruang hati diri
karena masih ada titik rasa yang ingin keluar ke titik lain
karena masih ada bayang rasa dalam bayang ruang lain

garis dan bidang yang telah menyediakan tak berhingga titik
tak bisa ditempati meski titik terpilih sudah  tak lagi bergerak
meski garis bidang dan ruangnya sudah masuk ke dalam benak
tapi tetap saja ada rasa tak betah kalau hanya menempati titik

masing-masing titik di jagad diri dan di luar diri miliki orbital sendiri
yang sangat patuh dan tunduk pada aturannya agar bencana tak terjadi
ketidakbisaan menempati titik bagaikan berada di tengah jalan yang ramai
yang dilalui tak berhingga titik sehinga jika tak hati-hati mambahayakan diri

agar dibisakan menempati titik harus mengakui kalau diri ini hanyalah setitik
bahkan lebih kecil dari titik bahkan pula tak ada apa-apanya dibandingkan titik
hanya kepada yang menciptakan titik semua permohonan diarahkan ke satu titik
dan disertai rasa yakin bahwa tak ada selain ia yang membisakan menempati titik

(agar dibisakan menempati titik, 2022)

Puisi rincian ketidakbisaan yang pertama berisi pesan sederhana bahwa agar dibisakan menempati titik harus mengakui kalau diri ini hanyalah setitik, bahkan tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan titik;  dan juga haruslah meyakini bahwa tak ada selain ia yang mampu membisakan kita menempati titik.
Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun