Nano Puisi: Agar Dibisakan Menempati Titik
rincian ketidakbisaan yang pertama adalah menempati titik
tepatnya adalah ketidakbisaan untuk bisa menempati titik
tanpa bergeser tanpa berubah tanpa bayang-bayang
tanpa keluar dari garis, bidang, atau pun ruang
ketidakbisaan menempati titik di dalam ruang semesta ini
juga ketidakbisaan menempati titik di dalam ruang hati diri
karena masih ada titik rasa yang ingin keluar ke titik lain
karena masih ada bayang rasa dalam bayang ruang lain
garis dan bidang yang telah menyediakan tak berhingga titik
tak bisa ditempati meski titik terpilih sudah  tak lagi bergerak
meski garis bidang dan ruangnya sudah masuk ke dalam benak
tapi tetap saja ada rasa tak betah kalau hanya menempati titik
masing-masing titik di jagad diri dan di luar diri miliki orbital sendiri
yang sangat patuh dan tunduk pada aturannya agar bencana tak terjadi
ketidakbisaan menempati titik bagaikan berada di tengah jalan yang ramai
yang dilalui tak berhingga titik sehinga jika tak hati-hati mambahayakan diri
agar dibisakan menempati titik harus mengakui kalau diri ini hanyalah setitik
bahkan lebih kecil dari titik bahkan pula tak ada apa-apanya dibandingkan titik
hanya kepada yang menciptakan titik semua permohonan diarahkan ke satu titik
dan disertai rasa yakin bahwa tak ada selain ia yang membisakan menempati titik
(agar dibisakan menempati titik, 2022)
Puisi rincian ketidakbisaan yang pertama berisi pesan sederhana bahwa agar dibisakan menempati titik harus mengakui kalau diri ini hanyalah setitik, bahkan tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan titik; Â dan juga haruslah meyakini bahwa tak ada selain ia yang mampu membisakan kita menempati titik.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!