Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Rencana Menggali Sembilan Ilmu di Dalam Puisi

9 Januari 2022   01:00 Diperbarui: 9 Januari 2022   01:02 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi | Rencana Menggali Sembilan Ilmu di Dalam Puisi

di dalam big data puisi banyak ilmu yang bisa digali
ditambang dari timbunan literasi yang menginspirasi
faedahnya besar sekali untuk perbaikan perilaku diri
ilmu di dalam puisi tentu jumlahnya banyak sekali
dan jumlahnya akan terus bertambah  setiap hari

di dalam puisi ini hanya berisi rencana menggali
sembilan ilmu di dalam puisi yang ditulis disini
dalam bentuk judul-judul puisi berikut ini:

satu, ilmu mati yang tak bisa tak mati
dua, ilmu hidup karena tak selamanya hidup
tiga, ilmu berani hidup tapi takut mati

empat, ilmu berani mati karena takut hidup
lima, ilmu takut hidup dan takut mati
enam, ilmu berani hidup dan berani mati

tujuh, ilmu tentang bukan hidup dan mati
delapan, ilmu menyempurnakan hidup
sembilan, ilmu menyempurnakan mati

sembilan judul puisi tadi semoga kelak nanti
akan menjadi puisi yang mudah kita pahami

bukan untuk menggurui ataupun minteri
bagi semua para pembaca puisi ini di sini
yang ilmunya sudah sangat tinggi tinggi

(rencana menggali sembilan ilmu di dalam puisi, 2022)

Puisi tentang rencana menggali sembilan ilmu di dalam puisi untuk memotivasi diri sendiri agar terus bersemangat menulis puisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun