Nano Puisi: Ketika yang Lain Dapat Melihat
ketika yang lain dapat melihat
padahal tak ada sekat penyekat
netra kita pun sama-sama sehat
kalau pun ada satu penyekat
netra batin masih dapat melihat
melihat cahayanya yang hangat
andaikan dua netra kita tidak sehat
kita dapat merabarabanya dari dekat
dengan tangan atau dengan tongkat
ketika yang lain dapat melihat
akankah kita paksakan melihat
dengan semangat sangat kuat
ketika yang lain dapat melihat
sedang kita tak dapat melihat
muncul rasa kecewa sangat
padahal dapat melihat
atau tak dapat melihat
itu dari mau tidaknya
yang hendak dilihat
juga dari kuasanya
yang maha melihat
(ketika yang lain dapat melihat, 2022)
Puisi perasaan tentang privasi boleh tidaknya melihat,  juga tentang misteri dapat atau tidaknya melihat. Keduanya akan memilah menjadi dua, yaitu: pertama,tentang  boleh atau tidak bolehnya melihat, kedua tentang dapat atau tidak dapatnya  melihat.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!