Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Macro Puisi: Tangis Bahagia yang Dinanti Semua

20 Desember 2021   12:32 Diperbarui: 20 Desember 2021   12:33 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Macro Puisi: Tangis Bahagia yang Dinanti Semua

tangis ini tangis terlangka hanya sekali terjadinya
atau malah sama sekali tak akan pernah dialami
yakni tangis bahagia yang dinanti semua

tangis ini bukan tangis biasa
bukan pula tangis terharu biasa
yang belum sampai puncaknya

tangis ini tangis yang dinanti semua
tangis ini tangisan terakhir hasil akhir
laporan pertanggungjawaban dunia
yang nilainya dinyatakan sempurna

dan setelah nya tak ada tangis lagi
yang ada adalah bahagia saja
selama-lamanya di sana

(tangis bahagia yang dinanti semua, 2021)

Puisi tentang tangis bahagia yang dinanti oleh semua orang yang sedang menunggu hasil keputusan dari pertanggungjawaban terakhirnya di dunia. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun