Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Fibonacci Puisi: Ruang yang Sembunyikan Wadahnya

16 Desember 2021   13:22 Diperbarui: 16 Desember 2021   13:26 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Ruang yang Sembunyikan Wadahnya

wadah dari wadahnya wadah-wadah ruang
yang tidak tersentuh pandang
membujur lengang
melintang

melintang
tidak berbayang
dan waktu terasa panjang
dalam kedamaian yang amat sangat tenang

ruang-ruang di sini telah sembunyikan
rahasia wadah itu
dalam impian
yang beku

menunggu
datangnya waktu
tuk mengungkap segalanya
sebab semua bukti di situ tempatnya

(ruang yang sembunyikan wadahnya, 2021)

Puisi yang secara implisit berisi suatu keyakinan penulis tentang adanya suatu tempat sangat rahasia untuk menyimpan data bukti perbuatan semua ciptaan nya yang tak berhingga jumlahnya dan tak bisa dicuri atau disusupi atau dimanipulasi. 

Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata  sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun