Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nano Puisi: Rasa Tercabut Nyawaku

11 Desember 2021   06:46 Diperbarui: 11 Desember 2021   07:15 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nano Puisi: Rasa Tercabut Nyawaku

mungkin ini hanya perasaan saja
di samping kiri mini market borma
dua ratusan meter makam cikutra
di pagi terdingin yang sangat buta

mungkin ini hanya perasaan saja
saat anak istri gemetar kuatir semua
darurat kritis lemah daya tinggal doa
doa yang dipanjatkan sambil tak rela

di dalam rasa tercabut nyawaku
yang hampir lebur
kerelaan untuk berpisah meninggalkan
masih tarik ulur
seperti rasa ingin pulas tidur
tapi tak boleh tidur

hingga alhamdulillah akhirnya
aku masih dikasih tambahan umur

(rasa tercabut nyawaku, 2021)

Puisi tentang rasa tercabut nyawa seperti rasa ingin pulas tidur
tapi tak boleh tidur. Jika dibiarkan tidur maka habislah umur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun