Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nano Puisi: Kolam Puisi

29 November 2021   01:00 Diperbarui: 29 November 2021   01:10 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Nano Puisi: Kolam Puisi

sebelum puisi diidam-idamkan
sebelum puisi diangan-angankan
sebelum puisi diniatkan dilahirkan

semua kata-kata dimandikan di kolam puisi
bersama bunga teratai dan ikan yang mengitari
sebagai saksi keakraban kami dengan seisi alam ini

di pinggir kolam puisi ini di saat lingsir wengi
dibacakan kalam-kalam illahi dengan bunyi
yang hanya disuarakan di dalam hati

di tengah kolam puisi ada doa-doa kami
yang dimohonkan kepada gusti maha suci
agar penciptaan puisi selaras ridho illahi robbi

(kolam puisi, 2021)

Puisi tentang kolam puisi yang secara implisit berisi tuntunan aqidah berpuisi.
Aqidah berpuisi yang selalu mengacu pada isi kalam-kalam illahi
agar penciptaan puisi selaras dengan ridho dari illahi robbi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun